
Berita Bola – As Monaco memastikan diri mengunci title juara Liga 1 Prancis, setelah berhasil mengalahkan St-Étienne 2-0 distadium Stade Louis II dini hari tadi. Dengan hasil ini, Les Monégasques berhasil mematahkan dominasi Paris Saint-Germain di Liga Prancis.
Mantan penyerang Olympique Marseille, Andre-Pierre Gignac sangat senang AS Monaco berhasil menjuarai Liga 1 Prancis. Bagi dia yang selalu menyaksikan dominasi Les Parisiens dalam empat tahun terakhir sangat memuakkan. Penyerang asal Prancis itu memang sangat antipati terhadap segala hal yang berhubungan dengan Paris Saint-Germain.
Semenjak di ambil ahli oleh pengusaha kaya raya dari Qatar pada tahun 2011, Les Parisiens berubah menjadi klub yang perkasa. Paris Saint-Germain berhasil menyabet empat titel juara Liga 1 Prancis berturut-turut selama empat tahun (2012-2016), termasuk treble kompetisi local dimusim 2014/15 dan 2015/16. Mungkin di karenakan dominasi PSG selama beberapa tahun terkahir membuat Gignac memilih meninggalkan Liga Prancis pada tahun 2015 dan berkarir di Liga Meksiko bersama klub Tigres UANL.
“Saya benci PSG. Saya lebih baik mati ketimbang bergabung dengan mereka. Sekalipun PSG menggaji saya sepuluh kali lipat, saya tetap tidak mau ke sana,” kata Gignac, yang juga mengaku girang bukan kepalang ketika PSG dihajar Barcelona 6-1 dan tersingkir secara dramatis dari Liga Champions beberapa waktu lalu.
Dominasi PSG di pentas Liga 1 Prancis berhasil di patahkan AS Monaco pada musim ini (2016/2017). PSG gagal menyamai rekor pencapaian Olympique Lyon yang berhasil mengunci title juara Ligue 1 terbanyak dengan total tujuh gelar (2001-2007) secara beruntun.
Walaupun PSG ditinggal pergi Zlatan Ibrahimovic ke Manchester United, PSG tetaplah tim terkuat di Liga 1 Prancis. Dibawah kepemimpinan pelatih Unai Emery dan didukung deretan pemain bintang di setiap posisi ditambah kekuatan finansial yang tidak terbatas membuat tim lain bakalan takut untuk bertanding dengan mereka.
Namun pasukan anak muda AS Monaco tidak gentar untuk melawan klub raksasa ibukota Prancis itu. Klub yang berasa dari kerajaan pesisir selatan Prancis itu ternyata memiliki senjata ampuh untuk mengalahkan para pasukan bintang PSG. Dengan para pemain muda yang memiliki naluri menyerang dan mencetak gol, AS Monaco berhasil menjadi klub yang paling produktif dengan total 104 gol pada musim ini.
AS Monaco tercatat memiliki skuat termuda di Ligue 1 Prancis 2016/17, dengan rata-rata umur 23,45 tahun. Dan diikuti oleh klub Nice, yang juga memiliki skuat termuda kedua (23,73 tahun). Faktanya, PSG kepayahan menghadapi dua tim anak muda itu, bahkan tidak pernah menang di Ligue 1 musim ini.
Dengan bermodalkan pemain muda berbakat Pelatih Leonardo Jardim meracik tim yang sangat mencuri perhatian pada musim ini. Dilihat dari jumlah gol saja, penampilan Monaco di musim ini sangat bagus dan menarik.
Les Monegasques telah mencetak rekor di musim ini, dengan mengemas 104 gol yang menjadi klub tersubut pada musim ini di Liga 1 Prancis dan gol terbanyak ketiga dalam sejarah Liga 1 Prancis. Bahkan mereka hanya kalah produktif dari klub Barcelona (112 gol) dari lima liga top Dunia musim ini.
Berkat penampilan apik pasukan muda AS Monaco, mereka berhasil meraih posisi pertama Liga 1 Prancis sejak pekan ke-20. Dengan hasil kemenangan atas Saint-Etienne, mereka memastikan diri menjadi juara Liga 1 Prancis. Ini merupakan gelar liga kedelapan AS Monaco, sejak terakhir kali mereka meraihnya di musim 1999/00.
Istimewanya, kemenangan atas Saint-Etienne itu menandai kemenangan beruntun Monaco dalam sepuluh partai liga terakhir, yang menjadi rekor klub. Mereka juga tidak pernah gagal mencetak gol dalam 31 journee terakhir. Tidak ada klub Prancis yang pernah melakukan itu sebelumnya dalam satu musim kompetisi.
Membicarakan kedahsyatan Monaco di musim ini, belum sempurna rasanya jika tidak menyebut salah satu bocah ajaib bernama Kylian Mbappe. Di usia yang belum genap 20 tahun, Mbappe mampu memikul tanggung jawab sebagai mesin gol Monaco, lewat torehan 15 gol dan delapan assist di Ligue 1 musim ini.
Ia bahkan sudah mengemas 26 gol di semua ajang, membuatnya kian pas disebut sebagai titisan Thierry Henry, legenda Prancis yang juga jebolan Monaco. Dengan dampingan penyerang senior Radamel Falcao, yang di musim ini kembali menemukan jati dirinya, bukan tidak mungkin Mbappe bakal menjadi superstar baru di masa depan.
Selain Mbappe, jangan lupakan peran krusial Thomas Lemar, Bernardo Silva, Fabinho, Tiemoue Bakayoko, Benjamin Mendy – yang semuanya berusia di bawah 24 tahun dan sudah menjadi tulang punggung Tim Merah-Putih.
Musim ini AS Monaco menampilkan performa yang gemilang di Liga 1 Prancis dan di Liga Champions serta dua kompetisi piala domestik. Di Liga Champions Monaco berhasil mencapai semi-final melawan Juventus, namun mereka harus kalah dari Juventus. Di dua piala domestik mereka berhasil sampai di babak semi-final Coupe de la Ligue dan final Coupe de France walaupun dikalahkan oleh PSG.
Dengan AS Monaco menjadi juara di Liga 1 Prancis di musim ini menjadikan sepakbola di Prancis kembali menjadi menarik dan kandidat juara bukan hanya menjadi milik PSG.